MABIT FARIS

Diposting oleh SCIENTIFIC... | 22.52 | | 0 komentar »

Minggu 22 Mei 2011.

Setelah mabit, FARIS mengadakan acara santunan ke sebuah panti asuhan di Buaran. Subhanllah, suasana yang terjadi di sana. Begitu damai berada di tengah celotehan anak-anak yang mungkin mereka berusaha menutupi kerinduan akan orangtuanya. Aku merasa dari rangkaian acara mabit FARIS, itulah acara yang paling berkesan.

Jujur ketika mabit aku merasakan kelelahan yang luar biasa. Yaaaa,, bayangkan saja mulai Sabtu 21 Mei setelah aku melaksanakan tryout di tempat les, aku langsung bergegas datang mabit. Dari mulai datang, aku sudah dipusingkan dengan beberapa pekerjaan yang menyita fisik, maklum namanya juga panitia. Belum sampai disitu, setelah mabit Minggunya aku harus bergegas pulang karena pukul 09.00 aku akan melaksanakan tryout kedua. Dan parahnya lagi pukul 14.00 harus sudah berada di rumah saudari FARIS ku yang bernama Puti untuk membereskan barang-barang yang akan disumbangkan ke panti asuhan tersebut.

Sepulang les, aku sempatkan untuk merehatkan tubuhku di tempat tidur. Aku berangkat bersama Lara, kami memilih jalan tikus supaya lebih cepat sampai. Namun, uniknya aku dan Lara lupa jalan ke rumah Puti. Astagfirullah.. Karena kami tidak kunjung menemukan rumah Puti, akhirnya aku memutuskan untuk lewat jalan besar saja. Setibanya di rumah Puti kami segera membantu membereskan barang-barang. Di sana juga ada Amila, Muchlisoh, Syifa yang membuat pekerjaan bisa cepat selesai. Tidak terasa adzan Ashar berkumandang, anak-anak FARISpun menyegerakan sholat ashar sementara yang sedang tidak sholat tetap melanjutkan pekerjaan yang hampir selesai. Setelah mereka sholat, kami segera pergi menuju panti. Ikhwan FARIS memutuskan untuk menunggu kami di panti asuhan tersebut.

Ketika aku dan teman-teman FARIS sampai, Subhanallah, anak-anak panti langsung menyambut kami dengan bersalaman. Tidak sedikitpun tampak kesedihan diwajah mereka. Pengurus panti menyambut kami dengan baik, dan mengajak kami masuk untuk segera memulai acara. Sesaat kelelahan itu langsung hilang dan berubah menjadi keceriaan. Wajah-wajah yang tak berdosa meneriakkan suara kebahagiaan ketika memainkan games yang kami berikan. Dan ketika kami membagikan snack yang telah kami sediakan untuk mereka, lagi-lagi celotehan lucu dari mereka membuat suasana semakin hangat. Bahagianyaaaaa dapat menyatu dengan mereka..

Tibalah di penghujung acara, pengurus panti meminta beberapa anak untuk memimpin dalam doa. Tanpa sadar, ketika mereka membacakan doa anak yatim, satu persatu pengurus FARIS meneteskan air mata. Suara lembut nan suci itu membasuh hati kami yang lelah. Mereka menghipnotis kami ke dalam kedamaian. Mereka sungguh anak-anak yang suci, yang seharusnya selalu kita sayangi.Setelah selesai berdoa, kami meminta mereka berbaris untuk membagikan bingkisan. Tingkah lucu mereka membuat aku dan teman-teman tidak berhenti tertawa sambil bertanya dalam hati, Akan kah aku bisa sebahagia mereka jika aku hidup tanpa orangtua??

Entahlah...

INI DOKUMENTASI ACARA SANTUNAN ANAK YATIM FARIS

0 komentar

Posting Komentar